Lorong Sendu, Saksi Bisu Sumpah Pria Zombiegaret


"Nggak sebungkus lagi, Mas Andi? Biasanya beli empat bungkus…" tanya Mbak Intan, penjaga warung.

"Tiga saja, Mbak…" jawab saya sambil membayar dengan uang pas.

Begitulah saya, pecandu rokok. Biasanya, empat bungkus sehari. Lebih malah ketika hari libur. Awalnya, saya bukanlah seorang perokok. Sejak kepergian Wina, rokok adalah sahabat...

Daripada terjun ke miras? Itulah pembelaan saya setiap ada orang yang khotbah tentang rokok. Lagipula, di negara kita, belum ada fatwa yang jelas yang menyatakan rokok itu haram. 

Sepanjang jalan menuju rumah, saya merokok. Masih disertai batuk-batuk, saya terus merokok. Nikmatnya rokok. Wangi tembakau ini… Adalah favorit saya.

Lorong Sendu, Saksi Bisu Sumpah Pria Zombiegaret
sumber foto: http://duniafitnes.com 


"Papa!" Si Sulung cemberut di muka pintu.

"Apa, Sayang?" tanyaku pura-pura bodoh.

"Kata dokter juga, Papa harus berhenti ngerokok! Malah beli banyak-banyak! Gimana, sih?! Mana Papa suka nggak mau diajak kontrol ke dokter!" ujar Ria kesal.

Saya hanya melengos menuju ruang loteng setelah tersenyum santai melewati Ria yang bawel. 

Ternyata, kecerewetan Ria belum sampai di situ. Seolah belum puas, dia malah memberikan penyuluhan.

"Pa, tahu tulisan rokok yang terbaru baru ga? Merokok bisa membunuhmu. Ria ngerti, kok, kenapa tulisannya begitu di bungkusnya… Yang Ria baca di internet, ngerokok itu bisa bikin serangan jantung dan macam-macam kanker… Kayak kanker payudara, kerongkongan, mulut, paru-paru, serviks, kandung kemih, pencernaan, ginjal, termasuk Papa yang kena sekarang kanker mulut… Juga… Apa sih, lupa namanya, yang laki-laki itu… Mm… Impoten! Serem kan, Pa?! Kapan, sih, mau berhenti ngerokok?"

"Itu kata internet, buktinya Papa masih hidup…" ujarku enteng.

Ria turun ke bawah. Dia memang semakin bawel sejak aku batuk-batuk.

Ya. Batuk sudah hadir sejak dua bulan. Saya tak tertarik ke dokter. Dokter itu cuma penuh dengan teori saja…


rokok
sumber poster: http://www.bbpkciloto.org


Dan lihat? Hingga detik ini, saya masih bisa hidup dengan rokok terkasih. Meskipun sedikit batuk, nyatanya, tidak menjadi teguran yang berarti.

Entah kenapa, saya malas sekali makan. Teman-teman di kantor mengatakan saya makin kurus. Katanya, saya kebanyakan merokok. Tapi saya nggak ambil pusing apa kata meraka.

Ketika asyik merokok sambil bersandar, batuk semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba, dada sakit, Bertambah sakit… Oh! Kenapa ini?! Saya pun memukul-mukul dada. Ditambah rasanya gatal sekali di tenggorokan. Batuk menggila, sesak dada. Dada ini… Sakit sekali! Sampai saya meneteskan air mata…

"Ri… a… Uhuk, uhuk.." saya memanggil Ria dengan suara serak dan kepayahan.

Tulang badan saya rasanya sakit. Saya langsung terjatuh dan muntah darah. Terus saja saya begitu hingga lemas. Air mata makin berlinang menahan pedihnya suatu rasa sakit luar biasa di dada. 

***

"Eka mau Papa sehat… Kalau Papa sakit terus meninggal, Eka sama siapa? Kakak ‘kan sibuk… Eka mau Papa selalu sehat… Temenin Eka… Eka nggak nakal, Pa… Papa jangan pergi…" isakan tangis Si Bungsu membangunkanku.

"Kenapa Papa di sini...?" tanyaku lemas dengan suara begitu parau.

"Kata dokter, Papa kena kanker paru-paru dan udah parah. Maaf! Ria nggak bisa sembunyiin hal ini… Ria cuma berharap kalau Papa sembuh nanti, Papa berhenti ngeroko… Mama di atas, pasti kecewa sama keadaan Papa sekarang!" Ria menatap saya dengan menahan air matanya.

Tuhan!

Apa yang telah saya lakukan selama ini..?

Seharusnya, saya menjadi ayah teladan…

Seharusnya, uang rokok itu ditabung untuk biaya mereka bersekolah…

Seharusnya, saya bukan hanya merokok di loteng tapi saya menemani mereka…

Seharusnya, saya berusaha sehat agar selalu bisa bersama dan menjaga mereka…



tears

sumber foto: slight-hope.blogspot.com
 



Air mata pun berloncatan...

"Dok, ruang operasinya sudah siap…" ujar seorang wanita.

Dua orang perawat membawa saya. Putri-putriku membuntuti kami. Mereka tampak begitu cemas, apalagi Eka, terus saja tersedu-sedu.

Tuhan Yang Maha Pengasih, bersediakah Engkau memberi hamba kesempatan untuk merawat mereka? 

Hamba bersumpah! Hamba ‘kan berhenti merokok!

Bila Kau beri kesempatan untuk hidup lebih lama lagi…

Di lorong rumah sakit itu, saya bersumpah dan ingin berteriak sejadi-jadinya.

........................................................................................................... 

oleh: Hestu Nodya K.




Jumlah kata dalam cerita tanpa judul = 593

Jumlah kata dalam cerita termasuk dengan judul = 600

............................................................................................................


tulisan ini saya persembahkan khusus untuk....


sumber gambar: https://www.facebook.com/zombigaret

dan umumnya untuk para pembaca...

Saya ucapkan terima kasih kepada Zombiegaret yang telah menginspirasi tulisan ini dan Sang Zombie berpesan untuk kalian...

zombiegaret

sumber gambar: sumber gambar: https://www.facebook.com/zombigaret 



KISAH SEDEKAH UNTUK PENZINA, PENCURI, DAN ORANG KAYA


Abu Hurairah r.a menerangkan bahawasanya Rasulullah SAW bersabda maksudnya: “ Seorang lelaki berkata : “Demi Allah saya akan memberi sedekah. Maka dia keluar membawa sedekahnya lalu diletakkannya di dalam tangan pencuri.

Maka pada paginya, orang ramai pun memperkatakan hal tersebut.
Mereka berkata : “ Telah diberi sedekah kepada pencuri.

Si pemberi itu berkata : “Wahai Tuhan ku, hanya untuk Engkaulah segala puji-pujian. Demi Allah, saya akan sedekahkan satu sedekah lagi. Maka dia keluar membawa sedekahnya lalu diletakkan di tangan wanita penzina.

Pada pagi hari itu orang ramai pun memperkatakan hal tersebut. Mereka berkata : “Telah diberikan sedekah kepada wanita penzina.

Orang tersebut berkata : “Wahai Tuhan ku, hanya untuk Engkaulah segala puji-pujian. Demi Allah saya akan memberikan satu sedekah lagi.

Maka dia keluar membawa sedekahnya lalu diletakkan di tangan orang kaya. Pada pagi hari itu orang ramai memperkatakan hal tersebut. Mereka berkata : “Telah diberikan sedekah kepada orang kaya.

Orang itu berkata : “Wahai Tuhan ku, hanya untuk Engkaulah segala puji-pujian terhadap si pencuri, si penzina dan terhadap si kaya.

Kemudian datanglah seseorang kepadanya dalam tidurnya lalu berkata kepadanya : “Sedekah mu kepada si pencuri, mudah-mudahan ia akan memelihara dirinya daripada mencuri, manakala kepada wanita penzina mudah-mudahan ia akan memelihara dirinya daripada berzina dan orang kaya mudah-mudahan ia akan mengambil ibarat lalu menafkahkan sebahagian harta yang telah Allah berikan kepadanya.” (al-Bukhari dan Muslim)

SEDEKAH SESUAI KEMAMPUAN



SEDEKAH SESUAI KEMAMPUANSering kali kita bingung... Ingin sedekah yang banyak tetapi tidak punya uang.

Ingin sedekah, uangnya sedikit, malu.

Padahal Islam jelas menyatakan...

Dari ‘Asma binti Abu Bakar as-Siddiq r.a katanya, dia datang kepada Rasulullah s.a.w, lalu dia bertanya: ”Ya nabi Allah! Aku tidak mempunyai apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zuber (suamiku) kepaku (untuk belanja rumahtangga).

Berdosakah aku apabila wang belanja itu kusedekahkan ala kadarnya?

”Jawab nabi s.a.w: ”Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu dan jangan menghitung-hitung kerana Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu dan akan kedekut kepadamu.” (Muslim)

APA SAJA YANG BISA DISEDEKAHKAN?





APA SAJA YANG BISA DISEDEKAHKAN?
Rasulullah saw. Bersabda yang bermaksud: “Sesiapa yang mempunyai kenderaan yang melebihi dari keperluannya sendiri hendaklah bersedekah kepada orang yang tidak mempunyai kenderaan dan sesiapa yang mempunyai lebihan bekalan makanan hendaklah ia bersedekah kepada orang yang tidak mempunyai apa-apa bekalan makanan.

Selanjutnya baginda menyebut bermacam-macam lagi harta benda yang baginda teringat hingga kami lihat bahawasanya tidak ada seorang pun dari kami yang benar-benar mempunyai kelebihan”

Riwayat Muslim

Ternyata apa saja bisa disedekahkan, apalagi ketika kita memiliki harta lebih.

Yuk, mulai bersedekah, yuk berbagi kepada sesama...

BEKERJA UNTUK BERSEDEKAH



Sabda Rasulullah s.a.w yang maksudnya: “Hendaklah setiap orang Islam itu bersedekah. Para sahabat bertanya: ‘Jika tidak mampu ya Rasulullah?’ Baginda menyatakan: ‘Maka hendaklah dia berusaha sendiri (bekerja dengan tangannya) yang dapat memberi faedah kepada dirinya dan dengan yang demikian dia dapat bersedekah.’ Mereka bertanya lagi: ‘Jika dia masih tidak sanggup (tidak mampu bekerja)? Jawab nabi: ‘Maka hendaklah dia menolong orang yang susah yang memerlukan bantuan.’ Tanya sahabat lagi: ‘Jika sekiranya dia tidak dapat berbuat demikian?’ Jawab nabi: ‘Maka hendakah dia (mengerjakan kebaikan dan) menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan, jika dia tidak dapat berbuat demikian juga, maka hendaklah dia menahan dirinya daripada melakukan kejahatan, kerana yang demikian itu adalah juga dianggap sedekah.” (Riwayat Bukhari)