Penggunaan
istilah al-ilhaad dalam Al
Qur’an: Al Qur’an menggunakan istilah
ilhaad di banyak tempat, kadang berbentuk kosa kata yulhiduun sebagaimana berikut dalam
surat Al-A'raf:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka
akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
Dalam
surat An-Nahl (16) ayat 103:
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka
berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia
kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa)
Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam [7], sedang Al Quran adalah dalam
bahasa Arab yang terang.
[7]
Bahasa 'Ajam ialah bahasa selain bahasa Arab dan dapat juga berarti bahasa Arab
yang tidak baik, karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang
Arab dan hanya tahu sedikit-sedikit bahasa Arab.
Dalam
surat Fushshilat (41) ayat 40:
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat
Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka Apakah orang-orang yang
dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan
aman sentosa pada hari kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya
Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Kadang
berbentuk kosa kata ilhaad,
Allah berfirman dalam surat Al-Hajj (22) ayat 25:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi
manusia dari jalan Allah dan Masjidil haram yang telah Kami jadikan untuk semua
manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang
bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami
rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.
Dan
kadang berbentuk kosa kata multahadaa Allah berfirman dalam surat Al Kahfi (18)
ayat 27:
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu
kitab Tuhanmu (Al-Quran). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah
kalimat-kalimat-Nya dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain daripada-Nya.
Dalam
surat Al-Jin (72) ayat 22:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku sekali-kali
tiada seorangpun dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada
akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya".
EmoticonEmoticon